ekstrak daun mangkokan

Ungkap Manfaat Sabun Ekstrak Daun Mangkokan untuk Kesehatan Kulit, Inovasi Fikes Umsida dalam Antibakteri

fikes.umsida.ac.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) terus berinovasi dengan penelitian terbaru mengenai sabun ekstrak daun mangkokan (Nothopanax Scutellaium Merr), yang kini diuji sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.

Baca Juga : Upaya Dosen Fikes Umsida Tingkatkan Kompetensi Guru dengan Pelatihan dalam Pembelajaran Hematologi untuk Mendukung Tujuan SDGs

Penelitian tersebut juga menjadi salah satu terobosan dalam penggunaan bahan alami untuk kesehatan kulit, khususnya dalam menangani infeksi bakteri.

 Pengenalan Sabun Ekstrak Daun Mangkokan
ekstrak daun mangkokan
Sumber : AI

Sabun merupakan salah satu produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, digunakan untuk mencuci dan membersihkan berbagai benda, termasuk kulit. Sayangnya, banyak produk sabun yang mengandung bahan kimia yang berpotensi merusak kulit. Oleh karena itu, penelitian tentang bahan alami yang bisa menggantikan bahan kimia berbahaya semakin berkembang. Salah satu bahan alami yang mulai dipelajari adalah ekstrak daun mangkokan (Nothopanax Scutellaium Merr.), tanaman yang memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan, terutama sebagai antibakteri.

Sabun ekstrak daun Nothopanax Scutellaium Merr diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit karena kandungan senyawa aktif di dalamnya seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin. Senyawa-senyawa ini dikenal memiliki khasiat antibakteri, yang bermanfaat untuk mencegah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus, salah satu bakteri penyebab jerawat, impetigo, dan berbagai infeksi kulit lainnya.

 Penelitian Tentang Sabun Ekstrak Daun Mangkokan sebagai Antibakteri

Penelitian yang dilakukan oleh Dosen D4 Teknik Laboratorium Medis (TLM) Umsida, Galuh Ratmana Hanum dan Syahrul Ardiansyah  bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas sabun yang terbuat dari ekstrak daun mangkokan dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Dalam penelitian ini, sabun ekstrak daun Nothopanax Scutellaium Merr dibuat dengan beberapa konsentrasi ekstrak daun mangkokan, yaitu 70%, 80%, dan 90%, untuk diuji efektivitasnya terhadap pH sabun, kadar air, serta daya hambat bakteri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun Nothopanax Scutellaium Merr yang lebih tinggi (90%) menghasilkan pH sabun yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa ekstrak daun Nothopanax Scutellaium Merr dapat meningkatkan kualitas sabun dalam hal daya antibakteri. Namun, meskipun konsentrasi ekstrak berpengaruh signifikan terhadap pH sabun, tidak ada pengaruh signifikan terhadap kadar air sabun atau daya hambat bakteri. Ini memberikan wawasan baru bahwa meskipun tidak semua faktor berubah, ekstrak daun mangkokan tetap dapat menjadi alternatif alami yang efektif untuk produk perawatan kulit.

Implikasi dan Potensi Penggunaan Sabun Ekstrak Daun Mangkokan

Dengan hasil yang menunjukkan bahwa sabun ekstrak daun mangkokan efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, potensi penggunaan sabun ini sangat besar. Sabun dengan ekstrak daun mangkokan dapat menjadi alternatif ramah lingkungan dan efektif dalam mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sebagai produk alami, sabun ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang sensitif terhadap bahan kimia yang ada pada produk sabun konvensional.

Selain itu, penggunaan bahan alami seperti ekstrak daun mangkokan membuka peluang besar untuk menciptakan produk perawatan kulit yang lebih aman dan efektif. Ini bukan hanya penting untuk pengembangan produk kecantikan, tetapi juga untuk produk medis yang digunakan dalam penanganan infeksi kulit. Untuk penelitian selanjutnya, penting untuk menguji sabun ini dengan lebih banyak bakteri dan diuji lebih lanjut mengenai stabilitas busa serta sifat organoleptiknya.

Penelitian ini juga memberikan gambaran bahwa penting untuk terus mengembangkan inovasi berbasis bahan alami dalam dunia kesehatan, termasuk dalam industri kosmetik dan farmasi. Fikes Umsida, dengan penelitian seperti ini, berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan serta penerapan teknologi yang mengutamakan bahan alami sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan kulit.

Baca Juga : Angkat Tema Analisis Gas Darah dalam Kuliah Tamu, Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa D4TLM Umsida

Selain itu,memperlihatkan potensi besar dari sabun ekstrak daun mangkokan sebagai antibakteri, terutama untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Dengan manfaat yang ditawarkan oleh bahan alami ini, sabun ekstrak daun mangkokan dapat menjadi solusi efektif dan aman untuk perawatan kulit. Diharapkan penelitian semacam ini dapat terus berlanjut untuk menghasilkan inovasi produk kesehatan yang lebih alami, aman, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber : Galuh Ratmana Hanum

Penulis : Novia

Berita Terkini

Elektronik
Rekam Medis Elektronik Tingkatkan Efisiensi Administrasi Kesehatan di Era Digital
October 3, 2025By
pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By
kisi-kisi
Workshop Penyusunan Kisi-Kisi Fikes Umsida, Dorong Implementasi OBE yang Berkualitas
September 26, 2025By
kader posyandu
Kolaborasi ITS dan Umsida Perkuat Kader Posyandu untuk Generasi Sehat
September 24, 2025By
simulasi
Umsida Jadi Tuan Rumah Simulasi OSCE 2025 Bukti Fikes Kian Dikenal di Jawa Timur
September 22, 2025By
data kesehatan
MIK Umsida Ungkap Data Kesehatan dan Teknologi Digital Kunci Transformasi Kebijakan Publik
September 19, 2025By
komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By

Prestasi

paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By