sungsang

Faktor Risiko Janin Letak Sungsang dan Implikasinya bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

fikes.umsida.ac.id- Janin dengan posisi sungsang merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan. Meskipun hanya terjadi pada sekitar 2-3% dari total kehamilan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, baik bagi ibu maupun bayi.

Baca Juga: Masa Puerperium dan Peran Vitamin A dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu Pasca Persalinan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim akademisi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), ditemukan beberapa faktor risiko yang berhubungan erat dengan kejadian janin letak sungsang. Artikel ini akan membahas lebih lanjut faktor-faktor tersebut serta dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi.

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Janin Letak Sungsang
Sungsang
Sumber: AI

Menurut penelitian, ada beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi kemungkinan seorang ibu mengalami kehamilan dengan janin letak sungsang. Faktor-faktor ini meliputi usia ibu, tinggi badan, paritas (jumlah kehamilan sebelumnya), kondisi plasenta, serta volume cairan ketuban.

  1. Usia Ibu dan Risiko Letak Sungsang
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami janin letak sungsang dibandingkan dengan ibu hamil berusia 20-35 tahun. Pada usia yang terlalu muda, rahim dan panggul ibu mungkin belum berkembang dengan baik, sehingga posisi janin menjadi kurang ideal. Sementara itu, pada usia yang lebih tua, elastisitas rahim mulai menurun sehingga dapat menghambat pergerakan janin ke posisi normal.

  2. Tinggi Badan Ibu dan Pengaruhnya terhadap Posisi Janin
    Wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 145 cm cenderung memiliki panggul yang lebih sempit, yang dapat menyulitkan janin untuk berputar ke posisi kepala di bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tinggi badan di bawah batas normal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami janin letak sungsang dibandingkan dengan ibu yang memiliki tinggi badan di atas 145 cm.

  3. Paritas dan Hubungannya dengan Letak Sungsang
    Paritas atau jumlah kehamilan sebelumnya juga berperan dalam menentukan posisi janin. Pada ibu dengan paritas tinggi (memiliki lebih dari dua kehamilan sebelumnya), rahim cenderung lebih longgar, sehingga janin lebih leluasa bergerak. Namun, jika ruang dalam rahim terlalu luas, janin bisa tetap berada dalam posisi sungsang hingga menjelang persalinan.

  4. Plasenta Previa dan Risiko Letak Sungsang
    Kondisi plasenta previa, di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, dapat membatasi ruang gerak janin sehingga sulit untuk berputar ke posisi yang normal. Penelitian ini menemukan bahwa ibu hamil dengan plasenta previa memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami janin letak sungsang dibandingkan ibu hamil tanpa kondisi ini.

  5. Volume Cairan Ketuban dan Hubungannya dengan Posisi Janin
    Volume cairan ketuban yang berlebihan (hidramnion) atau terlalu sedikit (oligohidramnion) juga dapat berkontribusi terhadap posisi janin yang tidak normal. Jika jumlah cairan ketuban terlalu banyak, janin mungkin lebih aktif bergerak, tetapi tidak selalu berada dalam posisi optimal saat mendekati persalinan. Sebaliknya, jika cairan ketuban terlalu sedikit, janin akan mengalami kesulitan untuk bergerak dan mungkin tetap dalam posisi sungsang.

Dampak Janin Letak Sungsang terhadap Kesehatan Ibu dan Bayi

Kehamilan dengan janin letak sungsang memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi persalinan. Beberapa risiko yang dapat terjadi antara lain:

  1. Komplikasi bagi Ibu:

    • Peningkatan risiko persalinan dengan operasi caesar karena persalinan normal dengan posisi sungsang lebih berisiko.
    • Kemungkinan perdarahan postpartum akibat trauma jalan lahir.
    • Risiko infeksi lebih tinggi akibat intervensi medis yang diperlukan.
  2. Dampak bagi Bayi:

    • Risiko asfiksia karena jalannya persalinan yang lebih sulit.
    • Peningkatan kemungkinan cedera kepala dan leher saat persalinan.
    • Kemungkinan mengalami trauma intrakranial jika proses persalinan pervaginam tidak berjalan lancar.

Berdasarkan hasil penelitian, dokter dan tenaga medis harus lebih waspada terhadap ibu hamil dengan faktor risiko yang telah disebutkan. Deteksi dini dan evaluasi menyeluruh dapat membantu menentukan metode persalinan yang paling aman bagi ibu dan bayi.

Upaya Pencegahan dan Manajemen Kehamilan dengan Letak Sungsang

Meskipun beberapa faktor penyebab janin letak sungsang tidak dapat diubah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang janin berputar ke posisi normal sebelum persalinan.

  1. Senam Hamil dan Teknik Posisi Optimal
    Beberapa latihan seperti senam hamil, yoga prenatal, dan teknik inversi (seperti posisi knee-chest) dapat membantu mendorong janin untuk berputar ke posisi kepala di bawah.

  2. Evaluasi Rutin dengan USG
    Pemantauan kehamilan dengan USG dapat membantu mendeteksi posisi janin lebih awal, sehingga dokter atau bidan dapat memberikan saran yang tepat untuk mengubah posisi janin jika memungkinkan.

  3. Metode Eksternal Cephalic Version (ECV)
    Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan prosedur eksternal cephalic version (ECV), yaitu teknik memutar janin dari luar perut ibu dengan manipulasi tangan. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan sekitar 50-60% dan dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu.

  4. Persalinan yang Direncanakan dengan Baik
    Jika janin tetap dalam posisi sungsang menjelang persalinan, dokter akan menentukan apakah persalinan secara alami memungkinkan atau apakah operasi caesar lebih dianjurkan untuk menghindari risiko bagi ibu dan bayi.

Baca Juga: Tips Sehat Berpuasa untuk Ibu Menyusui agar ASI Tetap Lancar dan Berkualitas

Janin dengan letak sungsang dapat meningkatkan risiko komplikasi persalinan, baik bagi ibu maupun bayi. Faktor-faktor seperti usia ibu, tinggi badan, paritas, kondisi plasenta, dan volume cairan ketuban memainkan peran penting dalam menentukan kemungkinan kejadian ini.

Dengan pemantauan yang tepat dan langkah-langkah preventif yang sesuai, risiko akibat letak sungsang dapat diminimalkan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan agar posisi janin dapat diketahui sejak dini dan tindakan yang diperlukan dapat dilakukan dengan tepat.

Sumber: Rafhani Rosyidah

Penulis: Novia

Berita Terkini

NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
Elektronik
Rekam Medis Elektronik Tingkatkan Efisiensi Administrasi Kesehatan di Era Digital
October 3, 2025By
pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By
kisi-kisi
Workshop Penyusunan Kisi-Kisi Fikes Umsida, Dorong Implementasi OBE yang Berkualitas
September 26, 2025By
kader posyandu
Kolaborasi ITS dan Umsida Perkuat Kader Posyandu untuk Generasi Sehat
September 24, 2025By
simulasi
Umsida Jadi Tuan Rumah Simulasi OSCE 2025 Bukti Fikes Kian Dikenal di Jawa Timur
September 22, 2025By
data kesehatan
MIK Umsida Ungkap Data Kesehatan dan Teknologi Digital Kunci Transformasi Kebijakan Publik
September 19, 2025By

Prestasi

paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By