Rekam Medis

Rekam Medis dalam Era Digital Fakta Menarik tentang Peran Prodi MIK Fikes Umsida

fikes.umsida.ac.id – Di era digital yang semakin maju, dunia kesehatan juga ikut bertransformasi dengan hadirnya Rekam Medis Elektronik (RME). Jika dulu rekam medis masih berupa dokumen fisik yang harus diarsipkan secara manual, kini sistem digital memungkinkan informasi pasien dapat diakses dengan lebih cepat dan efisien. Di balik sistem ini, ada peran besar lulusan Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), yang tidak hanya bertanggung jawab atas pencatatan data pasien tetapi juga menganalisis, mengevaluasi, hingga mengaudit informasi klinis.

Bagaimana sebenarnya peran tenaga MIK dalam sistem kesehatan modern? Dosen MIK Fikes Umsida, Resta Dwi Y, S Tr  Kes M KM menjelaskan lebih dalam mengenai bagaimana lulusan MIK bekerja sebagai analis rekam medis elektronik dan coder dalam memastikan mutu layanan kesehatan yang optimal.

Baca Juga: Bangun Koneksi Kuat! BEM FIKES Umsida dan UMLA Berkolaborasi untuk Kepemimpinan Mahasiswa Kesehatan

rekam medis
Sumber Google Images
1. Lebih dari Sekadar Pencatatan: Peran Lulusan MIK dalam Rekam Medis Elektronik

Banyak yang mengira bahwa tenaga Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) hanya bertugas dalam pencatatan dan pelaporan data pasien. Namun, di era Rekam Medis Elektronik (RME), peran lulusan MIK jauh lebih luas dan kompleks.

Menurut Resta Dwi Y, S Tr  Kes M KM, dosen MIK Fikes Umsida, lulusan MIK memiliki kompetensi sebagai analis rekam medis elektronik. Sebelum sistem digital diterapkan, tenaga kesehatan masih menggunakan formulir manual dalam pengisian data pasien. Namun kini, PMIK bertugas untuk menganalisis kebutuhan apa saja yang harus ditransformasikan ke dalam sistem elektronik.

Sebagai coder, lulusan MIK bertanggung jawab dalam menginput kode diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik, anamnesis, dan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter. Proses ini harus dilakukan dengan akurasi tinggi, karena setiap data akan memengaruhi keputusan klinis dan administratif rumah sakit.

Selain itu, tenaga MIK juga memiliki tanggung jawab dalam menjamin kelengkapan pengisian rekam medis oleh Petugas Pemberi Asuhan (PPA) seperti dokter, perawat, dan bidan. Mereka mengevaluasi apakah semua catatan sudah sesuai dengan prosedur medis dan standar mutu pelayanan pasien.

2. Dari Registrasi hingga Analisis Data: Proses Kerja Tenaga MIK di Rumah Sakit

Sejak pasien pertama kali masuk ke rumah sakit, tenaga MIK sudah mulai bekerja. Identifikasi pasien menjadi tahap awal, apakah pasien baru atau lama, menggunakan layanan umum atau BPJS, serta apakah pasien memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu. Proses ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketepatan dalam perawatan pasien.

Setelah registrasi, pasien yang menjalani rawat jalan akan diarahkan ke poliklinik untuk diperiksa oleh tenaga medis. Data yang dicatat oleh dokter mencakup keluhan pasien, pemeriksaan fisik, serta hasil diagnosis. Jika diperlukan pemeriksaan tambahan seperti tes laboratorium atau radiologi, data ini juga akan dimasukkan ke dalam sistem rekam medis elektronik.

Lulusan MIK bertanggung jawab dalam memastikan bahwa seluruh data yang diinput sudah lengkap, akurat, dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku. Mereka juga berperan sebagai auditor informasi klinis, memastikan bahwa semua tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien terdokumentasi dengan benar dan tidak ada ketidaksesuaian antara diagnosis, terapi, dan hasil pemeriksaan.

Selain itu, dalam sistem rumah sakit, tenaga MIK juga sering disebut sebagai “Bank Data Rumah Sakit” karena semua laporan eksternal dan internal berasal dari data yang mereka rekap. Rekapitulasi laporan (RL) ini mencakup berbagai aspek seperti data diagnosis pasien, jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap, hingga tren penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus.

3. Tantangan dan Keunggulan MIK di Era Digital

Seiring berkembangnya teknologi, lulusan MIK semakin menghadapi tantangan baru. Salah satu tantangan utama adalah transisi dari sistem manual ke digital. Dahulu, rekam medis dalam bentuk dokumen fisik harus dikirim secara manual ke poliklinik atau bangsal pasien. Proses ini membutuhkan waktu lama dan berisiko hilangnya dokumen penting.

Namun, dengan hadirnya Rekam Medis Elektronik (RME), seluruh data pasien kini dapat diakses dalam hitungan detik hanya dengan satu klik. Sistem ini tidak hanya mengefisiensikan waktu kerja tenaga medis, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam penanganan pasien.

Meskipun sistem ini menawarkan kemudahan, tenaga MIK tetap harus memastikan keamanan data pasien, terutama dalam menghadapi risiko kebocoran data atau kesalahan input informasi. Oleh karena itu, pengelolaan data medis yang aman, akurat, dan terpercaya menjadi prioritas utama lulusan MIK di era digital ini.

Baca Juga: Prodi TLM Umsida Sukses Mengadakan OSCE Lokal Perdana

Fakta menarik tentang Prodi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) menunjukkan bahwa lulusan program ini tidak hanya bekerja dalam pencatatan data, tetapi juga berperan sebagai analis, auditor, dan coder dalam sistem kesehatan modern. Dengan hadirnya Rekam Medis Elektronik (RME), tenaga MIK memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam memastikan bahwa seluruh data pasien terdokumentasi dengan benar, aman, dan dapat diakses dengan efisien oleh tenaga medis.

Sebagai garda terdepan dalam pengelolaan informasi kesehatan, lulusan MIK memiliki prospek karier yang luas di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, perusahaan asuransi, dan lembaga riset medis. Mereka adalah pilar penting dalam memastikan layanan kesehatan berbasis data yang berkualitas tinggi dan berstandar internasional.

Dengan berkembangnya teknologi dan sistem informasi, peran tenaga MIK akan terus meningkat dan semakin krusial dalam dunia kesehatan di masa depan.

Berita Terkini

Rektor Umsida Tegaskan Sumpah Profesi sebagai Fondasi Profesionalisme Lulusan FIKES
December 18, 2025By
Puluhan Lulusan FIKES Umsida Resmi Disumpah, Siap Berkiprah sebagai Tenaga Kesehatan Profesional
December 17, 2025By
Hospital Visit D4 MIK Umsida di RS Saiful Anwar: Mahasiswa Pelajari Implementasi Rekam Medis Elektronik
December 10, 2025By
Inovasi Laboratorium Umsida Mencuri Perhatian dalam Diseminasi Nasional KILab 2025
December 8, 2025By
Mengenal Dunia Kesehatan Lebih Dekat: School Visit FIKES Umsida Hadir di SMK Pandaan
November 26, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Perdalam Pemeriksaan EKG Lewat Fieldtrip di RS Rahman Rahim
November 20, 2025By
UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By

Prestasi

UMSIDA Menang Juara 1 KISI 2025 Berkat Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT
November 27, 2025By
Kreativitas Video Mahasiswa MIK Umsida Berhasil Masuk 3 Besar Nasional
November 22, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Raih Juara 1 Cerdas Cermat Nasional 2025
November 21, 2025By
Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By

Opini

Anak Muda Mudah Lelah, Gaya Hidup atau Masalah Kesehatan?
December 16, 2025By
FIKES UMSIDA Dorong Kesadaran Karier Bidang Kesehatan di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
December 11, 2025By
3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By