Fikes.Umsida.ac.id – Siapa sangka teknologi sederhana bisa menjadi penyelamat karier atlet sepatu roda sejak usia dini? Fisioterapi Umsida bersama Faster Club Sidoarjo membuktikan bahwa aplikasi rekap data digital mampu mencegah cedera, membangun performa, dan mengarahkan jalur prestasi hingga Porprov dan PON.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) Program Studi S1 Fisioterapi menunjukkan kiprah nyatanya dalam dunia olahraga dan kesehatan masyarakat dengan menggandeng Faster Skate Club Sidoarjo dalam digitalisasi data latihan, yang berlangsung pada Minggu, (13/07/2025) di Lab Sport Fisioterapi Umsida.
Melalui program pengabdian kepada masyarakat berbasis digital, Fisioterapi Umsida mengembangkan sistem rekap data latihan untuk mencegah cedera dan meningkatkan performa atlet sepatu roda sejak usia dini.
Kolaborasi UMSIDA dan Faster Skate Club dalam Menjawab Tantangan Cedera Atlet
Berlokasi di Laboratorium Fisioterapi Sport dan Kardiopulmonal GKB 2 Umsida, kegiatan pengabdian masyarakat ini menghadirkan suasana penuh antusiasme. Sebanyak 75 peserta, terdiri dari 27 atlet sepatu roda dan 48 wali atlet, mengikuti asesmen, edukasi, serta simulasi latihan yang dikemas secara menarik.
Kegiatan ini merupakan implementasi program Hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PKM) “Pencegahan Cedera dan Optimalisasi Performa Atlet Sepatu Roda melalui Implementasi Aplikasi Rekap Data Latihan Berbasis Digital,” yang didanai oleh Kemdikbudristek.
Ketua Faster Skate Club, Agus Karyarwan, S Sos, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini sangat dibutuhkan oleh komunitas olahragawan sepatu roda. Ia menyampaikan apresiasi atas pendampingan langsung dari ti
m fisioterapi Umsida. “Ini bukan hanya soal mencegah anak cedera, tapi tentang membentuk jalur prestasi yang lebih terukur dan terarah,” jelasnya.
Pelatih Faster, Faiz Kurniawan, S E menambahkan bahwa sistem pelatihan selama ini lebih banyak bergantung pada intuisi pelatih.
Namun dengan kehadiran data digital yang sistematis, pelatih kini bisa menyusun program latihan dengan pendekatan yang lebih ilmiah dan terukur. “Kami jadi bisa menyusun beban latihan yang sesuai, serta melihat tren kekuatan dan kelemahan tiap atlet,” katanya.
Digitalisasi Data Fisik Atlet sebagai Strategi Cegah Cedera dan Bangun Potensi

Ketua tim PKM, Widi Arti, S Fis M Kes, menyampaikan bahwa pendekatan digital bukanlah sekadar pelengkap, melainkan langkah preventif untuk menjaga keberlangsungan performa olahragawan usia dini. “Lewat aplikasi ini, orang tua dan pelatih bisa memantau riwayat latihan, kekuatan otot, dan keseimbangan postural anak,” paparnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap wali olahragawan juga mengikuti pengisian kuisioner digital untuk memetakan profil atlet. Dari hasil pemetaan awal tersebut, tim fisioterapi dapat merancang intervensi sesuai kebutuhan individual. Atlet pun menjalani demonstrasi keseimbangan dan stretching post-latihan sebagai bagian dari pembiasaan teknik latihan yang benar.
Okky Zubairi Abdillah, S Fis M KKK, sebagai pemateri dalam sesi “Atlet Safety”, menekankan pentingnya edukasi keselamatan sejak dini.
Berdasarkan survei yang ia paparkan, 100% orang tua mengakui bahwa anaknya pernah jatuh saat latihan. “Masalahnya, kadang pelindung tubuh seperti helm atau wrist guard dianggap aksesori, padahal itu mutlak. Tidak bisa dinegosiasi,” tegasnya.
Edukasi keselamatan ini menjadi bagian dari upaya Umsida dalam mengubah pola pikir masyarakat terhadap pentingnya pencegahan, bukan hanya pengobatan setelah cedera terjadi. Dengan data sebagai alat kontrol utama, para orang tua mulai memahami bahwa pencegahan jauh lebih murah dan efektif dibanding penanganan.
Baca Juga : Dari Ilmu Ke Aksi, Fisioterapi Umsida Edukasi Gaya Hidup Sehat Lewat CFD dan IFI
Menuju Atlet Berprestasi Lewat Sistem Latihan Berbasis Bukti
Puncak sesi edukatif disampaikan oleh Dr. Suprianto, S Si M Si, yang mengangkat pentingnya pengumpulan profil data fisik sebagai fondasi latihan berbasis bukti (evidence-based training).
Menurutnya, setiap atlet memiliki potensi berbeda yang bisa diarahkan lebih tepat bila sejak awal sudah dipetakan dengan benar. “Anak yang cocok di speed skating tentu berbeda treatment-nya dengan yang cocok di marathon. Dan itu hanya bisa dianalisis lewat data,” paparnya.
Dengan adanya data longitudinal yakni data latihan yang terus direkam dan di-update dari waktu ke waktu, pelatih dan institusi olahraga bisa mengidentifikasi tren perkembangan performa atlet. Hal ini akan memudahkan proses seleksi untuk turnamen bergengsi seperti Porprov maupun PON.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi refleksi, foto bersama, pembagian doorprize, serta testimoni dari para wali atlet yang sangat mengapresiasi profesionalisme tim fisioterapi Umsida. “Kami tidak menyangka anak-anak kami mendapat perhatian seperti ini. Terima kasih untuk UMSIDA, semoga kegiatan ini rutin dilakukan,” ujar salah satu wali atlet.
Melalui pendekatan ilmiah, digital, dan kolaboratif, Prodi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Umsida membuktikan bahwa pengelolaan data kesehatan tidak hanya terbatas pada rumah sakit atau klinik. Dunia olahraga pun memerlukan manajemen data yang akurat, real-time, dan berbasis analisis untuk mendukung performa serta menjaga keselamatan olahragawan.
Baca Juga : Efektif Turunkan Berat Badan, Latihan Interval Ini Bisa Tingkatkan BMR Secara Alami
Sinergi antara Umsida dan Faster Skate Club Sidoarjo dalam program pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa digitalisasi data latihan adalah strategi jitu untuk mencegah cedera dan meningkatkan prestasi atlet sejak usia dini.
Dengan fondasi ilmu fisioterapi dan manajemen informasi kesehatan, Umsida terus menunjukkan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang peduli terhadap keselamatan dan masa depan generasi muda.
Melalui kolaborasi yang melibatkan edukasi, asesmen, dan pemanfaatan aplikasi digital, Umsida tidak hanya hadir sebagai pendamping, tetapi juga sebagai inovator dalam pengembangan potensi atlet berbasis data dan teknologi. Inilah bentuk nyata dari pendidikan tinggi berbasis pengabdian yang siap menjawab tantangan zaman.
Penulis : Widi Arti
Penyunting : Novia