fikes.umsida.ac.id – Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Fikes Umsida ) Kembali hadir melangsungkan program Expertise series 1 dengan mengusung berbagai tema, mulai dari Forum Diskusi Remaja Kesehatan Reproduksi (FDR), Forum Diskusi Fisioterapi (ForFisio), hingga Forum Diskusi Lab Medis (Forlab), berbagai forum tersebut akan disampaikan oleh dosen fikes umsida yang sudah expert dibidang keilmuannya masing-masing.
Series 1 tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, 25/02/205 di ruang Biologi, SMAN 1 Wonoayu. Selain pemaparan materi, siswa – siswi SMAN 1 Wonoayu akan mendapat berbagai pemeriksaan gratis, untuk keseruan kegiatan, baca sampai habis ya!
Baca juga: Fikes Expertise: Kolaborasi Strategis antara FIKES Umsida dan SMA 1 Wonoayu

Fikes Expertise Series 1
Fikes Expertise merupakan suatu ajang bagi fikes umsida untuk memperkenalkan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) serta berbagai prodi didalamnya, kepada sekolah khusunya pada para siswa, baik dari kelas 10 hingga 12.
Yang dimana Fikes Expertise tersebut dimulai tahun ajaran 2024 hingga 2025, dekan fikes umsida,Evi Rinata SST M Keb menuturkan ” Kami akan selalu melakukan evaluasi, agar program Fikes Expertise ini akan terus berjalan, dan menjadi salah satu Program tahunan”.
Selain ajang promosi, fikes umsida juga memberikan edukasi sesuai dengan keilmuannya setiap prodi, yang terbagi menjadi 3 series. pada prodi kebidanan terdapat edukasi forum diskusi remaja, dengan topik yang relevan dengan remaja, lalu pada prodi fisioterapi terdapat forum diskusi fisioterapi atau ForFisio membahas mengenai edukasi fisioterapi yang relevan dengan para siswa SMA, seperti deteksi postur, penanganan cidera. Sedangkan pada Prodi TLM terdapat forum diskusi laboratorium atau disebut ForLab, terkait beberapa pemeriksaan terkait anemia melalui darah,urine dan sebagainya. lalu forum diskusi MIK atau bisa juga disebut ForMIK dengan keilmuan dasar MIK terkait dengan dasar dasar komputer.
Agenda Fikes Expertise Series 1 tersebut dihadiri oleh dekan fikes, wakil dekan Fikes, kaprodi kebidanan, kaprodi fisioterapi, kaprodi TLM, Serta seluruh jajarannya. Para dosen Fikes dengan hangat menyapa para siswa siswi yang mengikuti program Fikes Expertise.
Praktik pemeriksaan yang meliputi : analisis IMT yaitu tinggi badan, berat badan, lingkar lengan , pemeriksaan tensi, pemeriksaan hemoglobin, serta poster tubuh.
“Harapannya pada program Fikes Expertise ini yaitu lebih banyak sekolah yang bisa berkerja sama dengan fikes, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi, tidak hanya bagi fikes, namun manfaatnya juga akan dirasakan oleh sekolah, selain pemeriksaannya secara gratis, juga melatih kader – kader UKS. bisa kita sebut juga sebagai investasi terkait SDM siswa, dimana fikes umsida membantu menyukseskan program – program sekolah, khususnya di bidang kesehatan.”ujar Bu Evi
Series 1 : Explore Menstruasi & Anemia pada Remaja
Fikes Expertise series 1 tersebut dibuka dengan pemaparan materi yang sangat relate dengan kehidupan sehari hari, dari prodi kebidanan yang disampaikan langsung oleh dekan Fikes Umsida, Evi Rinata SST M Keb dengan mengusung tema anemia dikarenakan kekurangan zat gizi, lalu penerapan pada SDGs Kesehatan yang termasuk dari SDGs 2 tanpa kelaparan serta SDGs 3 kehidupan sehat dan sejahtera . Serta pentingnya mengecgah anemia, terdapat 2 jenis anemia yaitu ada anemia gizi dan non Gizi yang harus dipenuhi sehingga tidak terdampak anemia.
Dekan Fikes yang kerap disapa Bu Evi sangat nyaman untuk menyampaikan materi series 1 dengan penyampaian yang interaktif dengan para siswa mengutamakan pemahaman siswa. Menekankan pentingnya sarapan para siswa, karena bahaya anemia rendahnya asupan zat gizi. Dengan memaparkan gejala gejalanya yang dapat diamati, dari mata berkunang kunang, tangan pucat, serta 5L yaitu lemah letih lesu lunglai. Serta dampaknya yang sangat berbahaya jika pada remaja kesulitan konsentrasi, jika pada ibu melahirkan resiko meninggal dunia.
Pada pemamaparan materi series 1 terkait pencegahan utama pada anemia yakni dengan asupan cukup gizi dengan mengonsumsi zat besi, dari protein hewani, mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung B12, tidak mengonsumsi teh, kopi atau susu bersamaan dengan makan. Karena ada zat Tamin yang akan menghambat zat besinya. Segera konsulkan dokter jika anda terinfeksi anemia. Sekilas memaparkan siklus menstruasi, yang sangat penting bagi pengetahuan siswi serta gangguan dan pencegahan pada menstruasi yang bermasalah.

Series 1 : Deteksi dini kesehatan remaja melalui darah
Dilanjutkan dengan forum diskusi lab medis ( Forlab) pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis anemia, yang di sampaikan oleh kaprodi TLM, yaitu Andika Aliviameita S ST M Si
Kaprodi yang disapa dengan Bu Meita tersebut, menjelaskan materi pada series 1 dengan santai bahwa anemia kurangnya darah, serta edukasi terkait jenis jenis darah. Penyebab terjadinya anemia yaitu, dari kurangnya produksi sel Darah merah dikarenakan penyakit tertentu, ataupun cidera. Untuk mendeteksi anemia dengan pemeriksaan hematologi yang berasal dari kata hemos yaitu pemeriksaan darah. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk pembelian dasar komponen. Dengan 2 metode otomatis dengan menggunakan alat otomatis hematologi analyzer, dengan memasukkan darah maka akan langsung keluar hasil. Sedangkan metode manual dengan analisis manual menggunakan alat hemositometer.
Berikut pemeriksaan Deteksi Anemia :
1. Pemeriksaan hematologi rutin : Kadar hemoglobin, hematokrit (HCT), hitung eristrosit (RBC), serta indeks eritrosit (MCV,MCH,MCHC)
2. Evaluasi hapusan darah tepi (EHDT) : untuk mengetahui kesan jumlah dan marfologi sel darah dari berbagai anemia dari anemia nomositik dari kata normo atau normal sitik itu adalah ukuran, lalu ada anemia makrositik sel darahnya lebih besar dari ukuran normal, terdapat juga anemia makrositik yang ukuran darahnya lebih kecil daripada normal.
Pemeriksaan hemoglobin dengan berbagai metode :
1. Metode sianmethemoglobin merupakan metode acuan untuk pemeriksaan kadar Hb, dengan menggunakan 2 alat yaitu: Fotometer dan Spektrofotofotometer.
2. Metode Sahil
Pada metode tersebut tidak menggunakan alat, namun hanya menggunakan visual mata.
3. Metode point of Care Testing (POCT) metode tersebut dapat diuji didekat lokasi pasien, dengan sampel yang sedikit, serta hasil pemeriksaan yang dapat segara diketahui.

Series 1 : Strategi Pencegahan Cacat Postural
Materi yang ketiga yaitu programstudi fisioterapi. Dari kaprodi fisioterapi, Widi Arti S Fis M Kes memaparkan bagfaimana Postur tubuh tersebut dibentuk sangat beperngaruh, termasuk dari kebiasaan duduk berlama-lama didepan meja dan menatap komputer.
Kaprodi fisioterapi yang kerap disapa bu widi tersebut, sambung menuturkan bahwa terdapat 2 jenis posture tubuh, yaitu good posture dan bad posture. Pada good poster yaitu posture yang baik, ketika kepala, pundak, tulang belakang, pinggang, lutut dna pergelangan kaki semuanya berada digaris lurus. Sedangkan pada bad posture merupakan tubuh dengan posisi yang tidak ergonomis, yang berakibat pada otot-otot yang menegang/memendek.
Berikut berbagai macam cacat postural :
1. Kifosis, yaitu dimana kondisi tulang belakang punggung atas memiliki kelengkungan yang berlebihan.
2. Lordosis, yaitu kelengkungan anterior (kedepan) pada tulang belakang yang berlebihan.
3. Scoliosis, yaitu kelengkungannya lebih dari 10% , ini sangat menganggu aktivitas, selain dengan dan berlebihan berat badan atau obesitas.
Pada Forum diskusi serries 1 tersebut, bu Widi juga menjelaskan yang sering terjadi pada siswa dan mahasiswa yaitu texting neck head syndroam. Penelitian yang dilakukan oleh dosen fikes umsida mengungkapkan,Dari data yang diambil 489 mahasiswa yang diteliti, 37,4% mengalami neck syndrom, sementara 69,3% diantaranya menujukkan kecanduan smartphone, Koreksi postur yang harus dilakukan ekonomis tanpa menggunakan biaya yang bisa dilakukan dirumah. Dengan latihan wilian fexion excersie dengan posisi duduk, berbaring, ataupun jongkok. Latihan yang kedua yaitu MCkenzie extension exercise.
Setelah pemaparan 3 materi yang begitu bermanfaat, QnA dibuka guna pemahaman lebih pada siswa, dengan antusias para siswa, hingga terdapat 5 siswa yang bertanya, dari pertanyaan cara mengurangi ruam pada penggunaan pembalut saat menstruasi, lalu tentang perbedaan anemia pada laki laki dan perempuan, fakta dan mitos saat menstruasi serta postur tubuh yang cukup difioterapi atau harus operasi. Semua pertanyaan dijawab oleh dosen yang bersangkutan pada keilmuan masing – masing, dan siswa merasa hal tersebut adalah pengetahuan baru.
” Setelah mengikuti Fikes Expertise series 1 ini, saya jadi lebih tahu tentang kesehatan seperti siklus menstruasi, anemia, serta tentang postur tubuh yang baik bagaimana. jadi saya rasa ilmu yang diberikan sangat bermanfaat, yang akan saya usahakan untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari” ucap Nabila siswa SMAN 1 Wonoayu.
” Saya juga lebih tahu tentang fakta dan mitos menstruasi, sehingga kedepannya saya bisa menerapkannnya pada kehidupan sehari – hari, serta harapannya dapat diterapkan pada gfenerasi selanjutnya” imbuh Felysa teman Nabila.
Selain pemaparan materi, pada series 1 ini terdapat seri pemeriksaan, yang terbagi menjadi tiga sudut: pada sebelah kanan oleh prodi kebidanan terkait dengan TB BB, IMT, pada tengah fisioterapi dengan pemeriksaan postur. Pada sebelah kiri oleh TLM dengan pemeriksaan HB dengan PMOCT.
Baca Juga: Fikes Umsida & STIKES Santa Elisabeth Bangun Kerjasama Pendidikan Kesehatan
Seluruh siswa diharapkan dapat melakukan semua jenis pemeriksaan, dari kebidanan, fisioterapi hingga TLM. Nam,un pada siswa laki laki tida k melalui pemeriksaan HB dan PMOCT dikarenakan hal tersebut untuk mengecek tingkat anemia pada perempuan yang mengalami menstruasi. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fikes Umsida dengan keahlian dikeilmuan masing – masing. Fikes Expertise Series 1 tersebut berlangsung lancar dengan antusias para siswa dari sesi pemaparan materi hingga sesi pemeriksaan.
Penulis: Novia