Fikes.umsida.ac.id – Abram Nathan, seorang mahasiswa program studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), merupakan pelatih basket Jawa Timur yang berhasil mengantarkan tim basket putri meraih medali perak pada pagelaran PON 2024 di Aceh-Sumut.
Basket Awal Menjadi Atlet
Sebelumnya, mahasiswa yang akrab disapa Abram ini juga seorang yang atlet basket dengan segudang prestasi. Lalu pada tahun 2022, ia mendapat amanah untuk melatih tim basket Jatim.
“Berawal dari atlet basket itulah, saya diberi amanah oleh ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia Jawa Timur (Perbasi Jatim) sejak persiapan untuk Porprov Jember 2023 menjadi pelatih. Jadi awal mula saya berkecimpung di dunia pelatih mungkin terbilang baru. Tapi puji syukur saya dipercaya untuk menjadi pelatih,” ucap ketua umum Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia Jawa Timur (Pabersi Jatim) itu..
Saat melatih tim basket putri di Porprov tahun lalu, Abram berhasil membina timnya untuk membawa pulang medali emas. Setelah itulah, ia kembali dipercaya untuk melatih tim basket putri Jatim untuk bertanding di PON 2024.
Cara Khusus Untuk Melatih Basket Putri
Menurut Abram, melatih tim putri membutuhkan cara khusus untuk menjaga performance-nya.
“Kalau tim putra kan cenderung cuek dibandingkan putri. Jadi di putri memang sedikit sulit karena kita sebagai pelatih harus bisa membina mereka tak hanya tentang kemampuannya saja, tapi juga bonding atau psikologisnya juga perlu dirawat,” ujarnya.
Saat melatih, Abram cenderung lebih menyesuaikan keadaan dan suasana hati anak didiknya agar mereka tetap bisa fokus untuk berlatih.
Ia melanjutkan, “Sekiranya seorang atlet tidak nyaman atau tidak percaya dengan pelatih, walau bagaimanapun pola latihan yang diberikan, pasti mereka tidak nyambung. Mungkin karena pola asuh saya yang bisa bisa disesuaikan dengan mereka, jadi saya dipercaya untuk melatih tim ini,”
Usia yang masih muda juga menjadi modal Abram untuk melatih tim basket putri yang usianya tidak terpaut jauh dengan dirinya. Dengan begitu, mereka bisa saling berkomunikasi tanpa ada rasa sungkan atau takut.
Baca juga: Fisioterapi Umsida Gelar Screening Atlet Inline Skate untuk Optimalkan Performa dan Kesehatan
“Apalagi di PON ini, kan atlet itu diseleksi dari tiap daerah se-Jatim, mereka adalah atlet pilihan, bukan hanya sekedar atlet yang ingin ikut PON saja. Jadi saya harus benar-benar bisa treat mereka semua,” lanjut mahasiswa yang sebelumnya sudah menyelesaikan studi S1 jurusan Hukum itu.
PON tahun ini, Abram dan timnya mempunyai target medali emas di empat kategori basket, putra putri 5-5 dan 3-3, terlebih tim Jatim merupakan salah satu peserta unggulan di event ini.
Dari target itu, seluruh tim basket Jatim itu berhasil melaju ke babak final dan membawa pulang satu emas dan tiga perak.
“Saya senang dan bangga bisa meraih hasil ini. Kami mulai menyiapkan ini semua sejak dua tahun lalu dengan berbagai pasang surut di dalamnya. Beban kita bisa terwujud dengan hasil itu,jadi tidak ada penyesalan apapun,” pungkasnya.
Setelah PON, Abram akan melatih tim basket untuk berlaga di Pra Pentas Olahraga Nasional dan Internasional (POPNAS) bulan November mendatang dan akan memproyeksikan untuk mendapat tiket POPNAS 2025.
Penulis: Romadhona S.
Penyunting: Ayunda H.